Thursday, February 1, 2007

Tentang Proudhon

Karya-karya Marx dan Engels (1865)

Surat kepada J.B. Schweitzer, 24 Januari 1865
Karl Marx

Saudara yang tercinta,
Kemarin saya menerima sepucuk surat dan dalam surat itu saudara mengajukan permintaan kepada saya untuk memberikan penilaian yang mendetail tentang Proudhon. Ketiadaan waktu merupakan penghalang bagi saya untuk memenuhi keinginan saudara itu. Tambahan pula, sekarang ini saya tidak memiliki satupun karya-karyanya. Meskipun demikian, untuk menunjukkan maksud baik saya terhadap saudara, maka saya dengan tergesa-gesa menuangkan suatu kerangka yang amat ringkas. Kemudian saudara bisa melengkapinya, menambahnya, menguranginya-pendek kata, perbuatlah apa yang saudara inginkan dengan kerangka itu.
Usaha-usaha Proudhon yang pertama sekali saya tidak ingat lagi. Tulisannya ketika dia masih duduk di bangku sekolah, Bahasa Universal, menunjukkan bahwa dia tidak mempunyai keragu-raguan sedikitpun dalam menghadapi persoalan-persoalan yang untuk pemecahannya dia sama sekali tidak mempunyai dasar-dasar pokok pengetahuan.
Karyanya yang pertama, What is Property?, tentunya adalah karyanya yang terbaik. Karya itu membuat sejarah, jika bukan karena kebaruan isinya, setidak-tidaknya karena cara baru dan berani yang dipakainya untuk menyatakan hal-hal yang lama. Di dalam karya-karya kaum Sosialis dan Komunis Perancis yang diketahuinya, "milik", sudah tentu, bukan saja telah dikritik dengan berbagai jalan tetapi "ditiadakan" pula dengan cara yang utopis. Di dalam bukunya itu hubungan Proudhon dengan Saint-Simon dan Fourier adalah hampir sama dengan hubungan Feurbach dengan Hegel. Jika dibandingkan dengan Hegel, Feuerbach amat kerdil. Meskipun demikian sesudah Hegel dia membuat sejarah, karena dia memberikan tekanan pada hal-hal tertentu yang tidak menyenangkan bagi kesadaran Kristen di samping hal-hal itu penting bagi kemajuan kritik, dan yang ditinggalkan Hegel di dalam setengah-kegelapan yang mistik.
Di dalam buku Proudhon itu masih terdapat, jika saya diperbolehkan menggunakan pernyataan, langgam yang berotot kuat. Dan menurut pendapat saya langgamnya itu adalah keunggulannya yang utama. Orang melihat bahwa di tempat dia hanya mengulangi kembali bahan-bahan lama sekalipun, Proudhon menemukan penemuan-penemuan yang berdiri sendiri: bahwa apa yang diucapkannya adalah baru bagi dia sendiri dan maka itu termasuk dalam hal-hal yang baru. Tantangan yang bersifat provokatif, menggunakan "yang tersuci di antara yang suci" dari hal-hal ekonomi, paradoks yang amat baik yang menjadikan common sense borjuis suatu tertawaan, kritik yang melajukan, ironi yang getir, dan, di sana-sini, terloncat perasaan amarah yang dalam dan sejati terhadap kekejian yang ada, ke sungguh-sungguhan revolusioner-karena semua itulah maka What is Property? mempunyai pengaruh yang mempesona dan menimbulkan kesan yang besar ketika pertama kali terbit. Dalam sejarah ekonomi politik yang betul-betul ilmiah buku itu untuk disebutkan pun tidak akan pantas. Tetapi karya-karya sensasionil yang semacam itu melakukan peranannya di bidang ilmu sebanyak yang dilakukannya di bidang literatur sopan. Ambillah sebagai misal, buku Malthus On Population. Pada edisinya yang pertama buku itu tidak lebih daripada "pamflet sensasional" dan dari awal hingga akhir merupakan plagiarisme. Tetapi, meskipun demikian betapa besarnya rangsang ditimbulkan oleh tulisan yang bersifat fitnahan atas ras manusia itu!
lebih lanjut baca...

No comments: